Bagi banyak orang, mempelajari bahasa baru bisa diartikan sebagai seseorang melalui kesulitan dan tantangan. Pada hari Bahasa Ibu Internasional tahun lalu, EnVi menjelajahi beberapa idol asing dan kisah mereka saat memulai debutnya. Dengan banyaknya idol internasional di K-pop, mari kita lihat beberapa lagi tahun ini.
Jackson Wang: Raja Multibahasa Hong Kong
Jackson Wang lahir di Kowloon, Hong Kong, dan dibesarkan di Distrik Sha Tin. Di sana, ia belajar di American International School serta belajar berbicara dalam bahasa Kanton dan Inggris. Awalnya, olahraga anggar merupakan hal yang memikat hatinya dan ia bertekad untuk mencapai Olimpiade. Selama berada di tim anggar nasional Hong Kong, ia memenangkan serangkaian penghargaan, termasuk juara pertama di Kejuaraan Anggar Junior dan Kadet Asia pada tahun 2011. Selama menjadi atlet, dia juga menghabiskan waktu bermain musik dengan seorang teman baiknya, MC Jin.
Pada tahun 2010, seorang agen pencari bakat dari JYP Entertainment mengundang Jackson untuk berpartisipasi dalam audisi global di Kowloon, dan ia akhirnya meraih posisi pertama di antara 2.000 pelamar. Tahun berikutnya, ia ditawari beasiswa olahraga dari Universitas Stanford namun menolaknya untuk mengejar karir di K-pop. Jackson pindah ke Korea Selatan di mana dia berlatih selama lebih dari dua tahun sebelum secara resmi memulai debutnya di GOT7 dengan single pertama mereka “Girls Girls Girls,” pada tahun 2014.
Selama satu setengah tahun pertamanya di Korea, Jackson belajar bahasa Korea hanya melalui buku. Selama dua setengah tahun berikutnya, ia juga mempelajari bahasa tersebut dengan berkencan. Pada episode ke-100 JTBC Give Me a Meal, Jackson mengatakan bahwa bahasa apa pun yang ingin kita pelajari, penting bagi kita untuk mempelajari budaya negara tersebut. Hingga kini, ia dikenal sebagai salah satu penutur multibahasa K-pop, mulai dari bahasa Inggris, Kanton, Mandarin, Shanghai, hingga Korea. Selain itu, ia berbicara bahasa Jepang, Prancis, dan Thailand pada level dasar.
Pada tahun 2017, Jackson memulai label rekamannya sendiri, Team Wang, yang bekerja sama dengan Sublime Agency. Tak lama setelah itu, penyanyi asal China ini mulai berkembang secara internasional. Saat ini, ia sedang mengerjakan merek pakaian miliknya, Team Wang Design. Hanya dua bulan yang lalu, pada 8 Desember 2022, ia merilis video musik terbarunya untuk “Come Alive.” Ke depannya, Jackson telah merencanakan “MAGIC MAN World Tour” dalam tahun 2023 sekaligus tampil di Coachella pada bulan April.
Fatou: Dari Penggemar menjadi Idol K-pop
Fatou, yang juga dikenal sebagai Samba Fatou Diouf, adalah pemimpin, main rapper, dan main dancer dari girl band K-pop BLACKSWAN. Ia lahir di Senegal dan tinggal di sana hingga usia 12 tahun sampai akhirnya pindah ke Belgia. Meskipun bahasa Wolof merupakan bahasa ibunya, ia kehilangan penguasaan berbahasa Wolof selama masa remajanya saat belajar bahasa Belanda dan Inggris.
Menjadi idola K-pop adalah sesuatu yang Fatou impikan saat ia berumur sekitar 14 dan 15 tahun setelah seorang teman menunjukkan video musik “Replay” dari SHINee. Saat tinggal di Belgia, ia mempertimbangkan untuk mengejar musik sebagai karier, tetapi orang tuanya khawatir hal itu tidak cukup stabil, sehingga ia memilih untuk belajar pariwisata. Ia pertama kali mengunjungi Korea Selatan untuk berlibur selama satu bulan pada tahun 2017. Selama kunjungan pertamanya ini, ia mengatakan bahwa ia merasa tidak nyaman dan hampir tidak pernah keluar dari hotelnya. Namun, pada saat ia pergi, Fatou mendapatkan teman baru dan mendapat kesempatan untuk berlatih bahasa Korea.
Fatou kembali ke kehidupan sehari-harinya di Belgia. Akan tetapi, setelah beberapa saat, ia memiliki keinginan untuk kembali ke Korea dengan visa kerja untuk mengejar impiannya dalam industri musik. Ia bekerja sebagai model untuk Cineline Entertainment, ia dia baru mendapatkan kontrak kerja bersama DR Music setelah sekitar dua bulan tinggal di Korea. Setelah berlatih selama dua tahun, ia dan anggota BLACKSWAN lainnya akhirnya debut pada 16 Oktober 2020, dengan single perdana mereka, “Tonight.” Fatou, khususnya, membuat sejarah dengan debutnya sebagai idol K-pop pertama yang berkulit hitam.
Fatou mengalami banyak kesulitan saat pertama kali tiba di Korea. Dalam sebuah video YouTube dengan POPKORN, ia berbicara tentang perjalanan pertamanya ke Korea dan berkata, “Saya selalu diingatkan bahwa saya adalah orang asing dan wanita kulit hitam. Itu karena semua orang menatap saya ke mana pun saya pergi.” Sekarang, ia percaya banyak hal telah berubah dalam aspek tersebut karena ada lebih banyak orang asing yang hadir di Korea. Bahasa juga merupakan sebuah hambatan ketika dia memutuskan untuk pindah dari Belgia ke Korea.
Pada awalnya, Fatou tidak dapat berkomunikasi dalam bahasa Korea sama sekali. Namun, ia mengungkapkan bahwa bahasa Koreanya menjadi lebih baik karena para anggotanya membantunya dengan bahasa dan mengajarkan cara berperilaku yang tepat di sekitar artis senior. Ia juga dihadapkan dengan sambutan kurang pantas tak lama setelah debut dan hampir menyerah, tetapi para anggotanya mendorongnya untuk terus maju dan memberinya dukungan yang luar biasa. Selain itu, perbedaan budaya merupakan tantangan yang sulit, tetapi Fatou belajar untuk beradaptasi selama bertahun-tahun. Sekarang, ia sudah terbiasa dengan budaya Korea.
Fatou berbagi bahwa ia ingin melihat lebih banyak idola K-pop berkulit hitam yang memulai debutnya dan mendorong semua orang untuk mengejar impian mereka. Ia percaya bahwa K-pop akan berkembang dan menjadi lebih inklusif di masa depan. Ia mengatakan kepada Teen Vogue, “Kita akan melihat lebih banyak kebangsaan. Lebih banyak ras. Ini akan sangat menyenangkan.” Baru-baru ini, Fatou merilis sebuah mixtape berjudul PWAPF (Psycho with a Pretty Face) yang berisi “Castle Key (Roll),” “Gucci (PWAPF),” dan “Lingo (Stunna).” Selain bakatnya, ia juga dikenal sebagai idol multibahasa karena ia dapat berbicara dalam bahasa Inggris, Prancis, Jerman, Belanda, dan Korea.
Mark Lee: Bermimpi Menulis Buku, Sekarang Menulis Lagu
Mark Lee, anggota NCT 127, NCT U, NCT DREAM, dan SuperM, lahir di Toronto, Kanada. Mark pindah ke New York sekitar usia lima tahun dan kemudian pindah ke Vancouver, Kanada, pada usia 10 tahun. Karena ia lahir dan dibesarkan di Kanada, bahasa Inggris adalah bahasa ibunya, tetapi ia menulis lagu dan berbicara dalam bahasa Inggris dan Korea. Ia juga mengetahui sedikit bahasa Mandarin dan Jepang. Pada tahun 2010, Mark memutuskan untuk mengikuti audisi untuk SM Entertainment di SM Global Audition di Kanada, berhasil lolos, dan bergabung dengan perusahaan tersebut pada tahun 2012. Setahun kemudian, pada 16 Desember 2013, ia diperkenalkan sebagai anggota SM Rookies, tim pelatihan pra-debut SM.
Setelah empat tahun menjalani pelatihan, Mark mulai debut di bawah subunit NCT yang berbeda dalam kurun waktu beberapa bulan. Ia pertama kali debut sebagai anggota NCT U dengan single “The 7th Sense” pada 8 April 2016. Tiga bulan kemudian, pada 6 Juli 2016, ia memulai debutnya dengan NCT 127 di mana mereka merilis lagu debut mereka “Firetruck.” Tak lama kemudian, pada 24 Agustus 2016, ia memulai debutnya di NCT DREAM dengan mereka “Chewing Gum.” Kilas cepat ke tahun 2019, Mark diumumkan sebagai anggota supergrup K-pop SuperM saat mereka mengeluarkan single debut mereka, “Jopping.”
Menjadi seorang musisi bukanlah rencana awal Mark. Dalam sebuah wawancara dengan Teen Vogue, ia mengungkapkan bahwa ia bermimpi menjadi seorang penulis. “Ketika saya masih di sekolah, saya merupakan tipe orang yang selalu menulis lebih dari yang diharapkan, dan itu menjadi sesuatu yang cocok untuk saya.” Melalui proyek sekolah dan esai, Mark menemukan minat untuk menulis yang akhirnya berubah menjadi menulis rap, salah satu keterampilan miliknya yang diketahui oleh banyak orang. Mark tidak berniat mengikuti audisi untuk SM, tetapi karena gurunya mengikuti demonstrasi guru pada hari audisi diadakan, dia tidak bisa bersekolah sehingga dia memutuskan untuk mengikuti audisi dengan kakaknya. Mark dan anggota NCT 127 lainnya baru-baru ini menyelesaikan tur dunia kedua mereka, “NEO CITY-THE LINK.” Sekarang, ia bersiap-siap untuk bergabung dengan NCT DREAM dalam tur dunia pertama mereka, “NCT DREAM Tour – THE DREAM SHOW2: In A DREAM.”
Tiffany Young: Bintang Korea dan Amerika Serikat
Tiffany Young, juga dikenal sebagai Stephanie Young Hwang, lahir di California dan dibesarkan di Diamond Bar City. Saat Tiffany masih kecil, ia mampu mengekspresikan kreativitasnya melalui band dan orkestra, olahraga, paduan suara, menari, gereja, dan bahkan klub Korea. Tiffany pertama kali diperkenalkan dengan K-pop dan K-drama pada awal tahun 2000-an oleh orang tuanya dan bertumbuh mengagumi BoA, yang kemudian memuji BoA sebagai alasannya untuk menjadi seorang idol.
Saat masih kecil, ibunya memainkan musik di sekitar rumah seperti Madonna dan Whitney Houston. Sayangnya, sekitar usia 12 tahun, ibunya meninggal dunia. Tiffany mengungkapkan bahwa ia merasa terluka dan bingung setelah kepergiannya, dan musik adalah sesuatu yang memberi makna dalam hidupnya. Pada usia 15 tahun, Tiffany memutuskan untuk mengejar mimpinya setelah kakak laki-lakinya mendorongnya untuk mengikuti audisi untuk festival musik SM Entertainment tahun 2004 di Los Angeles. Setelah direkrut, ia memutuskan untuk pindah ke Korea Selatan seorang diri. Dari sana, Tiffany berlatih selama dua tahun sebelum memulai debutnya pada tahun 2007 di dalam Girls’ Generation dengan single mereka “Into The New World.”
Meskipun Tiffany adalah keturunan Korea, ia hanya bisa berbicara dalam bahasa Inggris ketika pertama kali tiba di Korea. Walau tinggal bersama kedua kakeknya yang mengajarkannya budaya Korea, ia tetap membutuhkan waktu dua tahun untuk membaca dan menulis dalam bahasa Korea dengan percaya diri. Tiffany juga dihadapkan dengan perbedaan budaya karena ia diharapkan untuk berpenampilan dan bertindak dengan cara tertentu, tetapi kecintaannya untuk berada di atas panggung mendorongnya untuk terus maju. Ia mengakui bahwa selama masa trainee, menjadi seorang idol adalah hal yang dia inginkan, dan meskipun ada tantangan yang dia hadapi, dia bekerja keras untuk debut.
Setelah memilih untuk tidak memperpanjang kontraknya selama berkarier satu dekade di K-pop, Tiffany pindah kembali ke Los Angeles pada tahun 2018 untuk mengejar karir di Amerika. Ia memulai karier solonya dengan “Over My Skin” pada 2 Agustus 2018. Di tahun yang sama, ia merilis dua single lainnya yang berjudul “Teach You” dan “Peppermint.” Sekarang, Tiffany memiliki diskografi yang penuh warna dan bahkan telah menekuni dunia akting, mendapatkan peran sebagai Roxie dalam musikal Chicago dan Rachel dalam drama Korea Reborn Rich. Saat ini, ia dikontrak oleh agensi artis Korea, Sublime.
Krystal: Idola yang Berubah Menjadi Aktris
Krystal, yang juga dikenal sebagai Jung Soo-Jung dan Chrystal Soo Jung, lahir di San Francisco, California. Popularitasnya mulai berkembang pada usia lima tahun saat liburan keluarga ke Korea Selatan. Di sana, ia dan kakak perempuannya, Jessica Jung eks-Girls’ Generation, ditemukan oleh SM Entertainment. Keduanya ditawari kesempatan untuk menjadi trainee. Meskipun orang tuanya hanya mengizinkan Jessica untuk melanjutkan, Krystal muncul dalam video musik seperti “Wedding March” dari Shinhwa dan “Still Believe” dari Rain. Selain itu, ia juga muncul di berbagai iklan hingga akhirnya orang tuanya mengizinkannya untuk memulai pelatihan pada tahun 2006. Setelah tiga tahun menjalani pelatihan, ia dan anggota f(x) lainnya memulai debut mereka pada tanggal 2 September 2009 dengan single “LA chA TA.”
Setelah tiba di Korea, Krystal bersekolah di Korea Kent Foreign School; di sini, kefasihannya dalam berbahasa Korea dan Inggris meningkat. Berkat pengetahuannya dalam kedua bahasa tersebut serta sedikit bahasa Jepang dan Mandarin, ia dapat berkomunikasi dengan lebih baik dengan para penggemar internasional.
Dikenal karena kemampuan bernyanyinya, Krystal memiliki banyak kesempatan untuk berkolaborasi dengan artis lain seperti Changmin dari TVXQ dan Chen dari EXO melalui proyek grup musik SM Entertainment, SM the Ballad. Ia juga dikenal karena gaya busananya dan telah memenangkan berbagai penghargaan fashion termasuk Asia Style Award pada tahun 2019. Bersama dengan para anggotanya, Krystal terlibat dalam proyek solo, termasuk kampanye iklan dengan berbagai merek, bahkan mulai berakting pada tahun 2010 dengan membintangi More Charming By The Day. Kini, ia memiliki daftar filmografi yang panjang dan terus membintangi drama di bawah naungan H& Entertainment, yang terbaru adalah Crazy Love. Sejak ia terjun ke layar lebar, ia telah meraih kesuksesan besar dan memenangkan berbagai penghargaan, termasuk Penghargaan Popularitas di KBS Drama Awards pada tahun 2022.
Sebuah Perayaan Bahasa
K-pop adalah rumah bagi banyak idola asing dan masing-masing memiliki kisah unik yang penuh dengan pengorbanan dan kerja keras. Meninggalkan negara asal dan mempelajari bahasa baru serta perbedaan budaya bukanlah tantangan yang mudah untuk dilalui, namun para artis ini telah menunjukkan bahwa kerja keras seringkali membuahkan hasil. Di Hari Bahasa Ibu Internasional ini, mari kita ingat untuk selalu merayakan budaya dan bahasa kita.
Tertarik dengan lebih banyak konten idola asing? Lihat artikel Idola Asing dan Perjalanan Mereka Menuju Ketenaran di sini!